Recent Blog post
Archive for January 2018
SOAL DAN PEMBAHASAN
1) Contoh aplikasi bioteknologi dalam bidang industri pangan adalah pembuatan..
A. keju dengan bahan dasar susu
B. baso dengan bahan daging
C. tahu dengan bahan dasar kacang tanah
D. agar-agar dengan bahan dasar alga merah
E. sirop dengan bahan dasar gula tebu
(Ujian Nasional 2013/2014)
Jawaban : A
Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme tertentu untuk meningkatkan kualitas suatu barang dan jasa. Bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi modern dan kovensional. Salah satu aplikasi bioteknologi konvensional adalah pembuatan keju dengan bahan dasar susu melalui proses fermentasi oleh Lactobacillus bulgaricus. Sementara itu, bioteknologi modern banyak digunakan dalam bidang kesehatan, seperti pembuatan vaksin, antibodi monoklonal, dan insulin. Sedangkan pembuatan baso, tahu, agar-agar, dan sirop bukanlah penerapan bioteknologi.
2) Salah satu temuan penting di bidang kedokteran adalah pembuatan antibodi monoklonal. Terobosan bioteknologi ini didasarkan pada..
A. teknologi hibridoma
B. teknologi plasmid
C. pencangkokan gen
D. pencangkokan nukleus
E. teknik kultur jaringan
(Ujian Nasional 2013/2014)
Jawaban : A
Antibodi monoklonal merupakan penerapan bioteknologi modern menggunakan prinsip teknologi hibridoma/fusi protoplasma. Hibridoma dilakukan dengan menggabungkan dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam satu medan listrik. Proses fusi tersebut akan menghasilkan sel yang dapat menghasilkan antibodi. Sementara itu, teknik plasmid dan pencangkokan gen merupakan prinsip dalam proses DNA rekombinan untuk menghasilkan organisme transgenik. Pencangkokan nukleus merupakan prinsip dasar dalam kloning. Adapun kultur jaringan merupakan teknik untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif.
3) Berikut ini beberapa aplikasi bioteknologi
1. Fertilisasi in vitro
2. Teknik kultur jaringan
3. Teknologi hibridoma
4. Bioremediasi
5. Teknologi transgenik
Aplikasi biotenologi di bidang lingkungan dan pertanian berturut-turut adalah..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
(Ujian Nasional 2013/2014)
Jawaban : E
Salah satu penerapan bioteknologi di bidang lingkungan adalah bioremediasi. Bioremediasi adalah teknik penanganan masalah pencemaran dengan memanfaatkan mikroorganisme. Sementara itu, penerapan bioteknologi di bidang pertanian dapat dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu kultur jaringan, hibridoma, dan teknologi transgenik. Kultur jaringan untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif. Hibridoma dam teknik transgenik untuk menghasilkan tanaman transgenik bersifat unggul. Sedangkan fertilisasi in vitro digunakan dalam bidang bayi tabung dalam ilmu kedokteran.
4) Kedelai dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti kecap dan tempe dengan menerapkan bioteknologi konvensional yaitu fermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa dari bahan yang sama dapat dihasilkan produk bioteknologi yang berbeda karena..
A. jenis mikroba yang berbeda mengeksresikan enzim yang berbeda
B. kecap dan tempe difermentasikan oleh bakteri berbeda
C. perbedaan lama fermentasi menghasilkan jenis produk yang berbeda
D. kecap difermentasikan oleh bakteri, sedangkan tempe difermentasikan oleh jamur
E. tempe tidak memerlukan media steril, sedangkan kecap memerlukan media steril.
Jawaban : A
Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk membentuk suatu produk. Tempe berasal dari bahan baku kedelai yang difermentasikan oleh jamur Rhizopus oryzae. Sementara itu, kecap berasal dari kedelai yang difermentasikan oleh jamur Aspergillus wentii. Dengan demikian, karena setiap mikroorganisme yang berbeda akan mengekskresikan enzim yang berbeda.
5) Kegiatan berikut ini yang merupakan contoh dari aplikasi bioteknologi modern adalah..
A. proses biokimia
B. pemuliaan tanaman
C. proses respirasi anaerob
D. pembuatan DNA rekombinan
E. pemanfaatan mikroorganisme
Jawaban : D
Salah satu contoh aplikasi bioteknologi modern adalah pembuatan DNA rekombinan. Teknik ini menyisipkan gen asing ke organisme tersebut sehingga diperoleh sifat yang tidak dimiliki sebelumnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menghasilkan organisme transgenik. Teknik ini memakai 3 proses di dalamnnya, yaitu isolasi DNA, transplantasi gen atau DNA, dan memasukkan DNA ke sel hidup. Sedangkan proses biokimia, pemuliaan tanaman, respirasi anaerob, dan pemanfaatan mikroorganisme adalah contoh dari bioteknologi konvensional.
6. Perhatikan berbagai produk bioteknologi berikut!
1. nata de coco
2. vaksin transgenik
3. tanaman transgenik
4. keju
5. hormon pertumbuhan
Produk bioteknologi yang pembuatannya menerapkan prinsip bioteknologi konvensional terdapat pada nomor..
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Jawaban ; B
Bioteknologi konvensional merupakan proses menghasilkan produk dengan memanfaatkan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami. Aplikasi bioteknologi konvensional misalnya dalam pembuatan nata de coco dan keju. Proses pembuatan nata de coco memanfaatkan proses fermentasi Acetobacter xylinum sedangkan pembuatan keju meanfaatkan proses fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Sementara itu, pembuatan vaksin transgenik, tanaman transgenik, dan hormon pertumbuhan melibatkan proses bioteknologi modern.
7) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1. produksi vaksin transgenik menggunakan bakteri patogen
2. produksi insulin menggunakan bakteri Eschericia coli
3. produksi yoghurt menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus
4. produksi metanol menggunakan bakteri Methanobacterium sp.
5. Produksi antibiotik menggunakan bakteri Strepomyces griceus
Contoh dari aplikasi rekayasa genetika pada bioteknologi modern terdapat pada nomor..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5
Jawaban : A
Contoh produk bioteknologi modern dengan prinsip rekayasa genetika adalah produksi vaksin transgenik menggunakan bakteri patogen dan insulin menggunakan bakteri E.coli. Prinsip rekayasan genetika yang digunakan adalah adalah teknik DNA rekombinan. Teknik ini dilakukan dengan melakukan manipulasi gen sehingga dihasilkan organisme yang memiliki sifat baru. Sedangkan pernyataan yang lain merupakan contoh aplikasi bioteknologi konvensional karena tidak dilakukan manipulasi pada susunan gen dalam kromosom bakteri. Akan tetapi, manipulasi hanya dilakukan pada kondisi lingkungan dan media tumbuh dengan menggunakan peralatan sederhana.
8) Berikut yang menunjukkan hubungan yang benar antara bahan mikroorganisme yang berperan dengan produk yang dihasilkan adalah :
A. kedelai dengan Rhizopus sp. menghasilkan kecap
B. singkong dengan Neurospora crassa menghasilkan tapai
C. pati dengan Saccharomyces cerevisiae menghasilkan minuman beralkohol
D. kedelai dengan Aspergillus oryzae menghasilkan tempe
E. susu dengan Lactobacillus casei menghasilkan yoghurt
Jawaban : C
Pernyataan yang sesuau adalah :
Kedelai dengan Aspergillus oryzae menghasilkan kecap
Singkong dengan Saccharomyces cerevisiae menghasilkan tapai
Pati dengan Saccharomyces cerevisiae menghasilkan minuman beralkohol
Kedelai dengan Rhizopus sp menghasilkan tauco
Susu dengan Lactobacillus bulgaricus menghasilkan yoghurt
9) Melalui bioteknologi dapat dihasilkan tanaman yang memiliki sifat unggul misalnya tanaman padi yang tahan terhadap cuaca dingin. Aplikasi bioteknologi yang diterapkan adalah..
A. kloning
B. hibridoma
C. kultur jaringan
D. fusi protoplasma
E. DNA rekombinan
Jawaban : E
Bioteknologi dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman dengan berbagai sifat unggul. Salah satunya adalah tanaman padi yang tahan terhadap cuaca dingin.Tanaman tersebut dapat dihasilkan melalui teknik DNA rekombinan yang dilakukan dengan pengubahan susunan DNA sehingga diperoleh susunan DNA baru yang mampu mengekskresikan sifat yang diinginkan. Kultur jaringan dilakukan dengan menumbuhkan bagian tumbuhan induk yang bersifat unggul sehingga tanaman memiliki sifat sama seperti induknya. Kloning digunakan untuk menhasilkan individu yang secara genetik identik dengan induknya. Hibridoma atau fusi protoplasma adalah penggabungan 2 sel berbeda untuk memperoleh tanaman transgenik.
10) Fusi protoplasma dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Berikut merupakan aplikasi dari fusi protoplasma adalah..
A. vaksin
B. hormon
C. antibiotik
D. protein sel tunggal
E. antibodi monoklonal
Jawaban : E
Teknik fusi protoplasma adalah menggabungkan 2 sel dari 2 jaringan yang sama atau sel dari organisme yang berbeda. Contoh penerapan teknik fusi protoplasma adalah untuk menghasilkan produk bermanfaat dalam bidang kesehatan. Pengembangan sel hibridoma yang diperoleh dengan menggabungkan sel-sel limfosit B dan sel mieloma yang telah dihilangkan dinding selnya dalam suatu medan listrik untuk menghasilkan antibodi monoklonal.
11) Perhatikan produk bioteknologi berikut!
1. PST
2. Tempe
3. Yoghurt
4. Roti
5. Tapai
Produk bioteknologi yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae terdapat pada nomor..
A. 1,2, dan 4
B. 1,4, dan 5
C. 2,3, dan 4
D. 2,4, dan 5
E. 3,4, dan 5
Jawaban : B
Salah satu manfaat bioteknologi adalah meningkatkan pangan dengan bantuan mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme yang berperan dalam bioteknologi dalam upaya peningkatan pangan adalah Saccharomyces cerevisiae yang mampu menghasilkan protein sel tunggal (PST), sebagai pengembangan roti dengan menghasilkan CO2 melalui proses fermentasi glukosa, dan berperan dalam proses pembuatan tapai melalui fermentasi. Yoghurt merupakan produk yang pembuataannya menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Tempe menggunakan mikroorganisme berupa jamur Rhizopus sp.
12) Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1. Produk kentang dengan kadar pati meningkat 20%
2. Pembuatan alkohol dengan memanfaatkan Saccharomyces sp.
3. Produksi nata de coco dengan memanfaatkan Acetobacter xylinum
4. Produksi padi tahan udara dingin
5. Produksi tempe dengan memanfaatkan jamur Rhizopus oryzae
Bioteknologi modern maupun konvensional dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pangan. Aplikasi bioteknologi konvensional dalam peningkatan mutu pangan terdapat pada..
A. 1,2, dan 3
B. 1,3, dan 5
C. 2,3, dan 4
D. 2,3, dan 5
E. 3,4, dan 5
Jawaban : D
Upaya peningkatan pangan dapat dilakukan dengan bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern. Upaya peningkatan pangan dengan bioteknologi konvensional dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme dalam prosesnya. Misalnya, pembuatan alkohol dengan memanfaatkan Saccharomyces sp. , produksi nata de coco dengan memanfaatkan Acetobacter xylinum, produksi tempe dengan jamur Rhizopus oryzae. Sementara itu, produk kentang dengan kadar pati meningkat 20% dan produksi padi tahan udara dingin merupakan upaya peningkatan pangan dengan bioteknologi modern.
13) Salah satu aplikasi bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme dalam bidang penanganan pencemaran yang tepat ditunjukkan oleh pernyataan nomor..
I. Thiobacillus ferrooxidans menguraikan hidrokarbon pada minyak bumi
II. Vorticella sp. menguraikan limbah organik
III. Methanobacterium sp. menguraikan logam dari bijih logam
IV. Pseudomonas putida menguraikan limbah organik
V. Thiobacillus ferrooxidans menguraikan tumpahan minyak di laut
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. Semua jawaban benar
Jawaban : B
Dalam bidang lingkungan, bioteknologi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah pencemaran. Penanganan masalah pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai berikut.
– Pseudomonas putida untuk menguraikan hidrokarbon pada minyak bumi, misalnya untuk menguraikan tumpahan minyak di laut.
– Thiobacillus ferrooxidans untuk menguraikan logam dari bijih logam.
– Methanobacterium sp dan Vorticella sp. untuk menguraikan limbah organik.
14) Hubungan yang tepat antara bahan, mikroorganisme, dan produk dalam upaya peningkatan bahan pangan adalah..
1. susu dengan Streptoccocus sp. menghasilkan yoghurt
2. kedelai dengan Aspergillus sp. menghasilkan tempe
3. kedelai dengan Rhizopus sp. menghasilkan kecap
4. singkong dengan Saccharomyces sp. menghasilkan tapai
5. susu dengan Lactobacillus sp. menghasilkan mentega
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 3 dan 5
Jawaban : B
Aplikasi bioteknologi konvensional untuk peningkatan bidang pangan dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai berikut :
– susu dengan Streptoccocus sp menghasilkan yoghurt
– kedelai dengan Rhizopus sp menghasilkan tempe
– kedelai dengan Aspergillus sp menghasilkan kecap
– singkong dengan Saccharomyces sp. menghasilkan tapai
– susu dengan Lactobacillus sp. menghasilkan mentega
15) Jenis makanan yang dihasilkan melalui proses fermentasi kacang kedelai oleh jamur Aspergillus wentii adalah..
A. roti
B. kecap
C. tahu
D. tempe
E. yoghurt
Jawaban : B
Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pemanfaatan jamur Arpergillus wentii untuk fermentasi kedelai menghasilkan kecap.
Soal dan pembahasan bioteknologi
A. Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Berikut adalah contoh makanan dari aplikasi bioteknologi yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:
1) Tempe
Bahan dasar : kedelai
Proses : fermentasi nonalkoholik
Mikroorganisme yang berperan :
– Rhizopus oligosporus = menyintesis enzim pemecah protein/protease
– Rhizopus oryzae = menyintesis enzim pemecah pati / amilase
2) Tapai Ketan
Bahan dasar : ketan
Proses : fermentasi alkoholik
Mikroorganisme yang berperan :
– Mucor clamydosporus & Endomycopsis fibuligera = membantu memecah pati menjadi gula
– Saccharomyces cerevisiae = mengubah fruktosa dan glukosa menjado alkohol dan CO2
3) Yoghurt atau Keju
Bahan dasar : susu
Proses : fermentasi
Mikroorganisme yang berperan :
– Lactobacillus bulgaricus & Streptoccocus thermophillus = memfermentasi laktosa menjadi asam laktat
4) Minuman Beralkohol
Contoh : anggur, sake, dan wine
Proses : fermentasi
Mikroorganisme yang berperan :
– Jamur Aspergillus = mengubah pati menjadi glukosa
– Jamur Saccharomyces = mengubah glukosa menjadi etanol
– Bakteri Acetobacter = mengubah etanol menjadi asam cuka
– Bakteri Methanobacterium = mengubah asam cuka menjadi metanol
5) Nata de coco
Bahan dasar : Air kelapa
Proses : fermentasi air kelapa
Mikroorganisme yang berperan :
– Acetobacter xylinum = mengubah gula menjadi serat/selulosa
6) Kecap
Bahan dasar : kedelai
Proses : fermentasi kedelai yang dihaluskan
Mikroorganisme yang berperan :
– Arpegillus wentii = mengubah protein menjadi bentuk protein terlarut, peptida, pepton dan asam-asam amino
7) Mentega
Bahan dasar : krim dengan kadar lemak 25%-45% yang diperoleh dari susu sapi
Proses : emulsifikasi, pendinginan dan kristalisasi emulsi, tempering, kneading, pengemasan
Mikroorganisme yang berperan :
– Streptoccocus lactis & Lectonostoceremoris = membantu proses pengasaman
B. Bioteknologi dalam Bidang Pertanian
1) Tanaman Antiserangga
Tanaman yang tahan terhadap serangan hama serangga dapat diperoleh melalui proses transplantasi gen.
Proses transplantasi gen pada tanaman :
– mengisolasi plasmid Ti dari bakteri Agrobacterium tumefaciens.
– plasmid disisipi dengan gen delta endotoksin Bacillus thuringiensis.
– plasmid tersebut dimasukkan kembali pada bacteri Agrobacterium tumefaciens.
– plasmid akan memasukkan gen delta endotoksin ke kromoson sel tumbuhan.
– sel-sel tumbuhan yang mengandung gen tersebut ditumbuhkan dengan metode kultur jaringan.
Hasil : tanaman yang dihasilkan akan mampu memproduksi protein delta endotoksin sehingga serangga yang memakan tanaman tersebut akan mati keracunan.
2) Biofertilizer
Biofertilizer merupakan produk bioteknologi di bidang pertanian. Biofertilizer adalah mikrobia yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati.
Berikut adalah beberapa peran dari pemakaian pupuk hayati (biofertilizer) :
– penyediaan dan peningkatan ketersediaan hara
– pengontrol organisme pengganggu tanaman
– pengurai bahan organik dan pembentuk humus
– perombak persenyawaan agrokimia
3) Kultur Jaringan
Teknologi ini memanfaatkan sifat totipotensi, yaitu kemampuan sel untuk berkembang menjadi satu individu utuh. Media yang digunakan untuk tumbuhnya akar adalah air atau pasir dan kerikil. Teknologi ini mampu menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dan waktu singkat.
Berikut adalah beberapa keuntngan dari penggunaan teknik kultur jaringan :
– pengadaan bibit tidak tergantung musim
– dapat diperoleh sifat-sifat yang diinginkan
– kualitas makanan dan gizi lebih baik, perbaikan mikronutrien
– potensi hasil panen yang lebih tinggi
– menciptakan bibit unggul
4) Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman,dilarutkan campuran pupuk organik pada air yang digunakan. Adapun keuntungan dari teknik hidroponik ini adalah :
– tumbuhan bebas dari hama dan penyakit
– produksi tanaman lebih tinggi
– tidak membutuhkan lahan luas
– tidak bergantung pada alam
– pengerjaannya mudah dan pemakaian pupuk lebih efisien
Sedangkan teknik aeroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman. Secara garis besar, teknik aeroponik juga memiliki keuntungan seperti teknik hidroponik, namun pada teknik aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.
C. Bioteknologi dalam Bidang Pertambangan
Penggunaan bakteri kemolitotrof Thiobacillus ferrooxidans yang digunakan untuk pemisahan logam tembaga dari bijinya.
D. Bioteknologi Bidang Kesehatan
1) Antibiotik
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri dan mikroorganisme lain.
Contoh mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan antibiotik :
– Penicillium notatum menghasilkan antibiotik penisilin
– Jamur Cephalosporium menghasilkan antibiotik sefalosporin yang digunakan untuk obat radang paru-paru
– Jamur Streptomyces menghasilkan antibiotik streptomisin yang digunakan sebagai obat TBC
2) Interferon
Interferon adalah zat kimia yang dihasilkan tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus. Interferon berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap serangan penyakit. Interferon dapat digunakan melalui rekayasa genetika. Terdapat tiga kelas interferon yaitu, alfa, beta, dan gamma yang memiliki peran masing-masing :
– Interferon-α dihasilkan oleh leukosit dan berperan sebagai molekul anti-viral. Penggunaan interferon-α untuk perawatan penderita hepatitis B dan hepatitis C dapat menginduksi hipotiroidisme atau hipertiroidisme, tiroiditis maupun disfungsi kelenjar tiroid.IFN-α memiliki efek anti-proliferatif dan anti-fibrosis pada sel mesenkimal.
– Interferon-β dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia.
– Interferon-γ dihasilkan oleh limfosit sel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti makrofag, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B.
3) Antibodi Monoklonal
Pembuatan antibodi monoklonal menggunakan sel tumor dan sel limpa mamalia. Sel tumor memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang akan menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Hibridoma menjadi teknik tersendiri dalam pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi (penggabungan) antara sel B limfosit dengan sel kanker (jenis mieloma NS-1). Sifat dari sel hibridoma ini adalah immortal (sel abadi karena mampu bertahan hidup, membelah dan memperbanyak diri dalam jumlah tak terbatas dalam media kultur).
4) Pembuatan Insulin
Pembuatan insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Berikut adalah tahapan pembuatan insulin :
– gen manusia penghasil insulin diisolasi dari kromosom
– plasmid dari bakteri dikeluarkan dari bakteri
– gen penghasil insulin disisipkan pada plasmid bakteri
– plasmid yang telah mengandung gen insulin manusia lalu dikultur bersama-sama sel bakteri Escherichia coli sehingga bakteri tersebut mengandung plasmid rekombinan.
– gen penghasil insulin manusia tersebut dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin.
Hasil : insulin yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu penyakit diabetes melitus.
5) Pembuatan vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan dengan rekayasa genetika. Berikut adalah tahapan pembuatan vaksin :
– mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan
– gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama, namun sudah dilemahkan
– mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni
Hasil : jika antigen ini disuntikkan pada manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke tubuh.
E. Bioteknologi dalam Bidang Lingkungan
1) Penanganan Pencemaran Lingkungan
Mikroorganisme untuk mengatasi pencemaran lingkungan antara lain :
– Pseudomonas putida, menguraikan minyak bumi pada kasus pencemaran air laut oleh pengeboran minyak lepas pantai maupun tumpahan minyak di laut.
– Bacillus subtilis, memisahkan logam berat yang ada dalam limbah industri
– Thiobacillus ferrooxidans, menangani limbah di pertambangan batu bara dengan teknik disulfurisasi batu bara.
2) Pembuatan Biogas
Biogas merupakan gas yang berasal dari hasil fermentasi senyawa organik oleh bakteri. Bahan-bahan organik seperti limbah dapur, kotoran hewan, dan sisa-sisa pertanian dapat dimanfaatkan untuk memproduksi biogas melalui proses fermentasi menggunakan mikroorganisme tertentu dalam keadaan anaerob.
Contoh bioteknologi terbaru
SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)
TAHUN 2018
PANITIA PUSAT
SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI
TAHUN 2018
Jadwal Pelaksanaan SNMPTN
1. Pengisian dan Verifikasi PDSS:13 Januari – 10 Februari 2018
2. Pendaftaran SNMPTN:21 Februari – 6 Maret 2018
3. Pengumuman Hasil Seleksi:17 April 2018
Proses verifikasi dokumen peserta dan/atau pendaftaran ulang di PTN masing-masing bagi yang lulus seleksi dilaksanakan hari Selasa, 8 Mei 2018 (bersamaan dengan pelaksanaan ujian tulis SBMPTN 2018)
Info SNMPTN 2018 terbaru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Misalnya saja pada pembuatan donat dengan melibatkan suatu organisme.
Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard.
Pembuatan donat melibatkan proses fermentasi oleh mikroorganisme Saccharomyces cereviciae. Untuk mengetahui proses fermentasi tersebut, kami menyusun laporan praktikum ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun pertanyaan dasar yang merupakan perumusan masalah dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Salah satu pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan adalah pembuatan donat. Mikroorganisme apa yang berperan dalam pembuatan donat tersebut? Bagaimana proses fermentasinya?
3. Bagaimana produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan bioteknologi ini?
1.3 Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui yang dimaksud dengan bioteknologi
2. Mengetahui cara membuat donat
3. Mengetahui mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan donat dan proses fermentasinya
4. Mengetahui produk yang dihasilkan dalam pemanfaatan bioteknologi ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh pengetahuan mengenai bioteknologi konvensional pembuatan donat, cara pembuatannya, mikroorganisme yang teribat dan proses fermentasinya hingga produk yang dihasilkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas donat secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka donat yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula.
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan donat memiliki sifat dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula, memberi aroma (alcohol).
Tepung merupakan bahan baku utama donat. Tepung yang biasa digunakan untuk donat adalah tepung terigu.
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makin tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang digunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan. Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati atau tepung maka dapat meningkatkan kadar abunya sehingga mutu pati menurun (Gumbiro, 1987).
Pembuatan donat, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan donat ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (Rukmana, 2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Penelitian ini dilakukan di Sendangharjo gang 2, Tuban pada tanggal 16 Februari 2014.
2.2 Langkah Kerja Praktikum
Alat Memasak:
1. Baskom
2. Pengaduk adonan
3. Mixer
4. Piring
5. Gunting
6. Timbangan
7. Kain lap
8. Plastik
9. Cetakan donat
10. Kompor
11. Penggorengan
Bahan-bahan
1. Tepung terigu Segitiga Biru 700 gram
2. Tepung terigu Cakra Kembar 300 gram
3. Mentega Blue Band 100 gram
4. Fermipan 2 sachet
5. Susu bubuk Lactogen
6. Telur 5 butir
7. Gula 200 gram
8. Vanili ½ sendok teh
9. Baking powder 1 sendok teh
10. Air 450 ml
11. Garam 1 sendok teh
12. Minyak goreng ½ L
13. Meses Ceres 2 sachet
14. Gula halus
15. Coklat
16. Kacang
Proses Pembuatan Donat:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada pembuatan donat.
2. Menimbang masing-masing bahan sesuai dengan komposisinya.
3. Campurkan semua bahan-bahan tepung terigu, gula, susu bubuk, fermipan, kuning telur, vanili, mentega,backing powder, air, dan garam.
4. Adonan kemudian diaduk dengan mixer sampai kalis ±30 menit..
5. Setelah kalis, adonan didiamkan dan ditutup menggunakan lap basah selama 30 menit agar terjadi proses fermentasi dan adonan mengembang.
6. Setelah mengembang, adonan ditimbang masing-masing 50 gram dibentuk bulat-bulat dan dilubangi di bagian tengah dengan menggunakan cetakan donat. Diamkan lagi setengah jam.
7. Goreng donat dalam minyak yang sudah mendidih sampai kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
8. Untuk toping, oleskan mentega pada bagian atas donat dan taburi dengan meses ceres,
9. Pilihan toping lainnya yaitu taburi dengan gula halus
10. Variasi toping lainnya dengan coklat cair kemudian ditaburi kacang.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 BioteknologiBioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi dibedakan menjadi biologi konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Dengan ciri-ciri dilakukan tanpa menggunakan prinsip-prinsip ilmiah, dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang di wariskan secara turun temurun dan umumnya belum dapat diproduksi secara masal.
Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses pembuatan bir, tempe, roti dll.
Sedangkan, bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal ). Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan menerapkan teknik Aseptis. Teknik aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja (praktik) yang selalu menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama, bakteri penghasil antibiotik ataupun insulin.
Macam-macam bioteknologi adalah
1. Fermentasi
2. Kultur Jaringan
3. Rekayasa genetika
4. Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen
5. Teknik Fusi protoplasma
6. Kloning
7. Hidroponik
8. Aeroponik
9. Kawin suntik
4.2 Peran Mikroorganisme dan Proses Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Dalam pembuatan donat, lama penyiapan dan fermentasi adonan sangat bervariasi yang harus dapat dikendalikan dengan baik. Penggunaan proporsi khamir yang tinggi akan menyebabkan pembentukkan gas yang cepat. Hal ini dapat menyulitkan dalam pengaturan waktu fermentasi dan penyiapan adonan. Untuk itu, penjadwalan yang ketat dibutuhkan saat penyiapan adonan karena pengembangan volume adonan terjadi dengan cepat. Pengakhiran proses fermentasi sangat mempengaruhi volume dan bentuk akhir produk donat.
4.3 Donat Sebagai Produk Bioteknologi Konvensional
Kue Donat adalah makanan cemilan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue Donat mengandung energi sebesar 357 kilokalori, protein 9,4 gram, karbohidrat 56,5 gram, lemak 10,4 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0 miligram. Selain itu di dalam Kue Donat juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kue Donat, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kue Donat :
Nama Bahan Makanan : Kue Donat
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Kue Donat yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Kue Donat yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Kue Donat = 357 kkal
Jumlah Kandungan Protein Kue Donat = 9,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Kue Donat = 10,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kue Donat = 56,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Kue Donat = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kue Donat = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Kue Donat = 0 mg
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Salah satu produk bioteknologi konvensional adalah donat yang memanfaatkan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae agar terjadi proses fermentasi.
3. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
4. Kue Donat adalah makanan cemilan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue Donat mengandung energi sebesar 357 kilokalori, protein 9,4 gram, karbohidrat 56,5 gram, lemak 10,4 gram, dan mengandung banyak vitamin.
5.2 Saran
Saran ditujukan kepada
1. Siswa-siswi agar laporan ini menjadi bahan pertimbangan dan pembelajaran dalam mata pelajaran biologi bab bioeknologi.
2. Pedagang dan pengusaha donat agar lebih berwawasan mengenai bioteknologi konvensional dan proses fermentasi dan agar lebih kreatif dalam pembuatan donat.
DAFTAR PUSTAKA
http://konsepbiologi.wordpress.com/2012/11/25/bioteknologi/
http://bioteknologiindonesia.blogspot.com/2009/02/pengertian-bioteknologi.html
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-kue-donat-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html
Bioteknologi donat
pada liburan semester aku dan keluargaku pergi untuk berwisata. Kami mengawali liburan kami dengan mengunjungi Jakarta. Kedatangan kami di Jakarta tepat pukul 19.00, kami sempat mengelilingi kota jakarta untuk mencari tepat beristirahat yaitu hotel. setelah beristirahat sebentar, kami memesan makanan ke pihak hotel untuk makan malam. Pelayanannya cukup baik, kami tidak harus menunggu lama untuk menyantap makanan. makanan yang disajikan juga cukup unik, yaitu terdiri dari berbagai paket makanan, kami memesan paket 2 yang terdiri dari paket makanan tradisional
in meiner Semesterferien und meine Familie ist auf eine Reise gegangen. Wir begannen unseren Urlaub mit einem Besuch in Jakarta. Unsere Ankunft in Jakarta genau um 19:00 Uhr, hatten wir Zeit, die Stadt Jakarta zu umrunden, um eine angemessene Erholung zu suchen, die das Hotel ist. Nach einer kurzen Pause bestellten wir Essen zum Abendessen. Der Service ist gut genug, wir müssen nicht lange auf Essen warten. Das Essen war auch ziemlich einzigartig, bestehend aus verschiedenen Essenspaketen, wir bestellten das 2. Paket, das aus einem traditionellen Essenspaket bestand
Tugas bahasa jerman
Ernest Rutherford disebut “Bapak dari Nucleus”. Dia bertujuan untuk menjelasakan struktur dari atom. Sekitar tahun 1900, Marrie and Currie menemukan emisi radio aktivitas dari atom yang disebut α (alpha), β (beta), ϒ (gama). Radiasi alpha adalah peluruhan , ini hanya bisa dihentikan dalam teori. Sinar beta lebih peluruhan, dapat melewati tubuh manusia. Rutherford dalam beberapa percobaannya membuktikan bahwa partikel alpha sama dengan nucleus dari helium atom.
1. Penemuan Nukleus
Walaupun Rutherford menjelaskan stuktur dari nuklues yang massiv di pertengahan 1991, tapi hal ini tak dapat diketahui oleh ilmuwan sampai 1932 bahwa patikel mempunyai komposisi nucleus. Pada pertengahan 1900 nukleus belum diketahui keberadaanya. Walaupun begitu, ada beberapa alsan mengapa electron tidak dapat eksis di antara nucleus.
Ukuran Nuklir
Nuklir Spin
Momen Magnetic Nuklir
Penemuan dari neutron adalah fenomena yang klasik. Pada tahun 1930, seorang fisikawan jerman, Walther Bothe dan Herbert Becker menggunakan radioaktif dari polonium dengan mengemisikan partikel alpha. Mereka menemukan ketika partikel alpha memborbardir berrilium, sangat memeluruh radioaktif yang diproduksi. Irene Currie dan Freideric Joliot pada tahun 1932 menyatakan bahawa radiasi dapat memeluruh beberapa sentimeter. Radiasi ini tidak mungkin partikel- patikel yang bermuatan, karena partikel bermuatan tersedia energi dan tak bisa memeluruh dalam jarak yang dekat dapat dicapai.ini dapat di asumsikan bahwa radiasi electromagnet (proton) dapat di produksi dari partikel alpha berrilium yang diserang. Photon-photon dikenal dengan sinar gamma ketika mereka mempunyai asal nuklir. Sinar gamma di prouksi di dalam nucleus yang mempunyai energy-energi dan Mev.
Currie dan joliot melakukan beberapa pekerjaan untuk memelajari efek-efek dari peluruhan-peluruhan radiasi baru (yang di produksi oleh α + Be) dalam berbagai macam material. Ketika radiasi menembus paraffin, mereka menemukan bahwa protondengan energi sampai 5.7 Mev yang terlepas. Diasumsikan radiasi sinar gama seperti Compton scattered proses.
Pada tahun 1932, James Chadwick berusaha untuk menjelaskan bahwa radiasi baru dari α + Be yang terdiri dari neutron-neutron, dengan hipotesis elektik partikel netraldengan massa dari proton. Sebuah neutron dapat menembus materiall dengan mudah karenamuatan netral dan mempunyai interaksi dengan momen magnetiknya. Tenaga nuklir sangatlah pendek dan mempunyai mev hanya mungkin 10^-6 interaksi probabilitas dengan nucleus. Chadwick dengan tepat meringkas bahwa jika neutron-neutron sekitar 5.7 Mev dari energy kinetic yang telah diproduksi dalam α + Be reaksi, neutron-neutron dapat secara elastic dengan proton dalam paraffin,daeri perhitungan untuk 5.7 Mev proton-proton. Dalam hasil publikasinya digunakan hasil percobaan untuk mengetahui massa neutron yang berkisar 1.005 u dan 1.008 u, tak jauh dari harga modern 1.0007 u. untuk data-dat eksperimen dan teoritis menunjukan chaddwick menunjukan kehadiran dari neutron.
2. Nuclear properties
Primer konstituen dari nukei yang terdiri dari massa-massa dari proton dan neutron. Formula paling sederhana yaitu atom Hidrogen. Walaupun demikian kita mengetahui bahwa ada penyusun-penyusun hydrogen yang ada. Deutrerium terkadang disebut hydrogen paling berat, mempunyai neutron seperti proton di nucleus. Isotop lainnya yaitu disebut tritium, yang mempunyai satu proton dan dua neutron. Symbol dari nuklues atomic:
Dimana Z : no atom
N: no neutron
A: no massa
X: symbol elemen kimia
Setiap spesies nuklir yang terdiri dari Z dan A disebut nuclide. A= N+Z. Nuklida yang mempunyai no. neutron yang sama disebut isoton. Sedangkan, nuklida yang mempunyai harga A yang sama di sebut isobar.
Massa atom didapatkan dari massa unit atomic, yang mendonasi sebagai symbol u. Massa atomic ditemukan pada massa isotop 12c yang mssa atom nya tepat 12 u.
1 u = 1,66054 x 10^-27 kg = 931,49 Mev/C2
Berat dan Ukuran Nuclei
Asumsikan bahwa nuclei terpisah dalam radius R . Partikel-partikel, seperti elektron, proton, neutron, dan alpha, terhambur ketika diproyeksikan meuju nucleus. Hal ini tidak cepat ditemukan ketika interaksi jarak maksimum dalam collision mengacu kepada ukuran nuklir (radius material), atau gaya nuklir menunjukan material nuklir (gaya radial). Electron tidak merespon gaya nuklir akan tetapi dihamburkan dari medan electromagnetic dari nuklues. Penghamburan elekrton menunjukan muatan radial.
Gaya nuklir anatara nucleon paling kuat dari tiga gaya yang diketahui (nuklir, gravitasi, dan electroweak) pada jarak yang dekat. Gaya nuklir sering disebut gaya kuat, dan fisikawan mengunkan dalam kasus nuklir dan gaya kuat muatan dalam. Karena neutron berinteraksi dengan gaya nuklir, penghamburan dari neutron menjabarkan gaya nuklirradial. Banyak penemuan menggunakan partikel yang berbeda, fisikawan menemukan bahwa
Gaya nuklir ≈ massa radial ≈ muatan radial
Radial nuklir dapat didistribusikan sebagai
Dimana r0 ≈ 1,2 x 10^-15 m. Penemuan untuk r0 berkisar 1.0 dan 1,5 x10-15 m. karena nuklir terlalu kecil, kita menggunakan femtometer,dalam skala fm, 1fm = 10-15 m.
Robertt Hofstadter menunjukan presisi pertama dari penemuan penghamburan electondari muatan nklir yang didistribusikan menggunakan energy electron dari 100 ke 500 Mev. Panjang gelombang Debrogli 500 mev electron sekitar 2,5 fm. Penemuan ini dapat menjelaskan untuk semua tapi nuclei yang paling kecil oleh distribusi Fermi kerapatan muatan nuklir:
Dimana ρ0 adalah pusat kerapatan n uklir, R adalah jarak dari kerapatan yang diturunkan 50 % dari harga pusat, dan t=4.4 α adalah permukaan tertipis.
Jika kita rumuskan ukuran nuklir, V= (4πR3)/3 atau mengunakan rumus
v = 4/3 . πr03A
Kerapatan dari nuklir dapat di jelaskan dari (Au)/V berkisar 2.3 x 1017 kg/m3 .
Spin Instrinsik
Neutron dan proton mempuntai bilangan kuantum spi yaitu s ≈ ½
Momen instristik magnet
Dengan menganalogikan kepada magneton Bohr, nuklir magnetic adalah
Catatan bahwa menghitung μN adalah massa proton mp , yang membuat magneton nuklir 1800 lebih kecil dari magneton bohr.
3. Deutron
Setelah proton, inti berikutnya yang paling sederhana adalah deuteron, inti 2H. massa deuteron adalah 2.013553 u. dan massa atom deuterium adalah 2.014102 u. perbedaan massa adalah u 2.014102 – 2.013553 u = 0.000549 u , yang hanya massa elektron.
Inti deuteron terikat oleh energi Bd, yang mewakili massa-energi. Lalu, Massa deuteron.
Inti deuteron terikat oleh energi Bd, yang mewakili massa-energi. Lalu, Massa deuteron.
Md = mp + mn – Bd/c2
Eksperimental penentuan Energi ikatan Nuklir kita dapat memeriksa hasil untuk mengikat enegy 2,22-MeV energy ikatan deuteron n dengan menggunakan reaksi nuklir. Kita dapat menghamburkan sinar gamma dari gas deuterium dan mengamati pecahnya deteron menjadi neutron dan proton:h
γ + d → n + p
tipe dari reaksi nuklir ini disebut fotodisintegrasi atau reaksi fotonuklir . persamaan energi minimum yang dibutuhkan untuk untuk potodisintegrasi yaitu
4. Kekuatan nuklir
Banyak teknik yang digunakan untuk mempelajari kekuatan nuklir. Dalam penghamburan dari proton, deureron kadang – kadang terbentuk dalam reaksi nuklir :
n + p → γ + d
kekuatan nuklir dikatakan jenuh, karena interior nukleon dikelilingi oleh nucleon lainnya dan berinteraksi. Bagaimanapun, nucleon pada permukaan nuklir tidak sepenuhnya terikat, dah kekuatan nuklirnya tidak jenuh. Tentu kita membicarakan secara klasik hal yang seharusnya digambarkan dengan mekanika kuantum.
Kekuatan nuklir diketahui bersifat bergantung pada spin karena keadaan terikat dari deuteron memiliki proton dan netron yang memiliki spin searah, tapi tidak ada keadaan terikat yang memiliki spin berlawanan
Pembelajaran secara detail dari penghamburan neutron + proton dan proton + proton
Bentuk penggambaran setiap interaksi. Interaksi proton termasuk juga Coloumb effect
5. Kestabilan nuklir
Nucleus dapat dikatakan stabil jika massanya lebih kesil daripada semua kemungkinan kombinasi dari nucleon A.
Energi yang dibutuhkan 1 proton ( atau electron) dari nuklida disebut sebagai energi pemisahan proton ( atau neutron) dan persamaan diatas berguna berguna untuk menemukan energi tersebut
Dalam kekuatan nuklir, jumlah neutron dan proton yang memberikan pengaruh besar, namun gaya coulomb juga harus tetap dipertimbangkan. Energi elektrostatik yang dibutuhkan untuk memuat muatan Ze yang menyebar sepanjang radius R dan bisa di kalkulasikan dengan menentukan kerja yang dibutuhkan untuk membawa muatan kedalam bola, yaitu
ΔEcoul = (3(Ze)2) / 5(4π∈0R)
Dan untuk satu proton,
ΔEcoul = (3e2) / 5(4π∈0R)
Pada tauhn 1930an, Niels Bohr, Carl F. Von Weizsäcker, dan lainnya telah banyak menjelaskan fenomena nuklir dengan menganggap inti sebagai interaksi partikel dalam tetes cairan. Model dari inti ini disebut model tetes cairan.
Dalam energi ikat total, formuka massa semi empiris yaitu,
Untuk membandingkan stabilitas relative dari nuklida yang berbeda, penting untuk mengetahui energi ikatan per nucleon. Dengan mengkalkulasikan setiap energi ikat inti yang diketahui, dan dibagi dengan nomer massanya
Model Nuklir
Fisikawan tidak terlalu mengerti tentang kekuatan nuklir . ada beberapa model yang kurang lebih telah sukses dijelaskan.
Secara umum modelnya dibagi menjadi 2 kategori :
Model partikel independen, nucleon bergerah hamper bebas di dalam potensial nuklir standar
Model interaksi kuat, nucleon berikatan bersama dengan kuat. Model tetesan cairan dapat dijelaskan dengan model ini
Skema diagram energi proton dan netron untuk beberapa inti antara 12C dan 16O. inti 12C dan 16O cukup stabil, tapi efek dari N≈Z dan pasangan spin penting pada bagian ini
6. Peluruhan Radioaktif
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa nuclei tidak stabil dan bisa meluruh ke sejumlah konfigurasi nucleon A yang mempunyai nomor massa yang lebih rendah. Peluruhan ini dapat terjadi pada emisi dari partikel α, partikel β, partikel γ, proton, neutron, fisi.
Untuk menghitung aktivitas suatu peluruhan kita menggunakan rumus:
Aktivitas = – dN/dt = R, dimana N merupakan jumlah atom yang tidak stabil dari suatu material.
Kita memasukkan tanda negatif disini untuk membuat nilai R positif
Kita melakukan observasi secara eksperimental dari aktivitas dari suatu sampel berhubungan dengan nilai eksponensial berbanding waktu. Jika N(t) adalah jumlah inti radioaktif dalam suatu sampel saat waktu t, dan λ (konstanta peluruhan) adalah probabilitas per satuan waktu dari inti yang meluruh, maka R adalah
R = λN(t)
Jumlah dN dari inti yang meluruh pada saat interval waktu t adalah
dN(t) = – R dt = – λN(t) dt
jika kita mengatur dan mengintegrasi 2 persamaan ini, maka kita mempunyai
ʃdN/N = – ʃ λ dt
ln N = – λt + constant
N(t) = e-λt+constant
Ini adalah hukum peluruhan radioaktif, dan berlaku untuk semua jenis peluruhan.
Untuk setengah waktu paruh ditentukan bahwa
t1/2 = -ln ½ / λ = -ln 2 / λ = 0,693/λ
Waktu rata – rata kehidupan τ dirumuskan menjadi
Τ = 1/λ = t½ / ln 2
7. Peluruhan Alpha, Beta, dan Gamma
Saat inti atom meluruh, semua hukum konservasi harus diobservasi: energi massa, momentum linear, momentum angular, dan muatan elektrik. Untuk semua hukum ini, kita menambahkan 1 hukum lagi dalam peluruhan radioaktif yaitu konservasi nucleons. Konservasi nucleons menyatakan bahwa jumlah bilanga nucleons harus sesuai dengan reaksi nuklir rendah energi atau peluruhan.
Konservasi suatu energi adalah
Dimana Q adalah energi yang dilepaskan sesuai dengan energi kinetik total dari produk reaksi atau disebut energi disintegrasi
Peluruhan Alpha
Untuk peluruhan alpha rumusnya menjadi
(A/Z) X →((A-4)/(Z-2))D + α
Q = [ M((A/Z) X) – M((A-4)/(Z-2))D] – M(4He)]c2
Jika Q > 0. Maka peluruhan alpha dapat terjadi.
Peluruhan Beta
Untuk peluruhan beta rumusnya menjadi
(A/Z) X →(A/(Z+1)) D + β- + v
Q = [ M((A/Z) X) – M((A/(Z+1)D)]c2
Penangkapan Elektron
Ada satu kemungkinan terjadinya peluruhan beta yaitu penangkapan elektron
Reaksi umum ditulis
(A/Z) X + e- →(A/(Z-1)) D + v
Q = [ M((A/Z) X) – M((A/(Z-1))D)]c2
Peluruhan Gamma
AX*→AX + γ
AX*(E>)→AX*(E<) + γ
8. Inti Nukleotida
Inti yang tidak stabil di alam menunjukkan radioaktifitas alamiah. Inti yang dibuat dari laboratorium merupakan radioaktifitas buatan. Namun, hal ini dapat diketahui waktu luruhnya dengan menggunakan isotop timbal. Isotop ini tidak mempunyai peluruhan dan tidak bersifat radioaktif. Biasanya peluruhan uranium tidak terlalu memakan waktu seperti umur bumi sehingga 235U sudah meluruh menjadi 207Pb. Tetapi untuk 238U waktu luruhnya sangat panjang sehingga belum semuanya meluruh menjadi 206Pb.
Cara kedua untuk mengetahui waktu luruh adalah dengan menggunakan karbon 14.
n + 14N→14C + p
Karbon 14 menjadi karbon 12 didapat secara alami pada molekul CO2
Karbon 14 ini dibandingkan dengan karbon 12 lalu didapat nilai R yang selanjutnya didapat waktu luruhnya. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui waktu paruh fosil, mengetahui umur suatu lapisan tanah di bumi dan sebagainya.
Apa itu atom?
Inti Atom
Dengan demikian inti atom tersusun oleh dua partikel yaitu proton dan neutron, proton bermuatan positif sedangkan neutron netral yang selanjutnya proton dan neutron ini disebut nukleon atau nuklida .
Massa neutron hampir sama dengan proton, hanya saja massa neutron lebih besar sedikit dibandingkan massa proton. Ukuran inti atom berkisar pada 10-15 m, sehingga massa partikelnya sangat kecil. Satuan massa untuk inti atom dipakai satuan massa atom yang disingkat sma di mana 1 sma = 1,6604 × 10-27 kg. 1 sma didefinisikan sama dengan massa atom 6C12 .
Inti atom dilambangkan ZXA dengan X menyatakan nama inti atom, Z menyatakan nomor atom, dan A menyatakan nomor massa atom. Misalnya inti atom karbon memiliki nomor atom 6 sedangkan nomor massanya 12, maka lambang atom karbon tersebut dituliskan 6C12. Nomor atom menyatakan jumlah proton dalam inti atom atau jumlah elektron yang mengelilingi inti dan nomor massa menyatakan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom atau jumlah nukleon.
Gaya Ikat Inti Atom
Telah diketahui bahwa inti atom terdiri atas proton dan neutron, padahal antara proton dan neutron adalah bermuatan positif dan netral. Menurut hukum Coulomb, hal tersebut akan menimbulkan gaya elektrostatis, yaitu berupa gaya tolak menolak. Akan tetapi mengapa proton-proton tersebut dapat menyatu di dalam inti atom.
Sebenarnya dalam inti atom terdapat interaksi gaya gravitasi dan gaya elektrostatis, akan tetapi gaya gravitasi dapat diabaikan terhadap gaya elektrostatis. Jadi pasti ada gaya lain yang menyebabkan proton-proton dalam inti atom dapat menyatu. Gaya yang menyebabkan nulkeon bisa bersatu di dalam inti disebut gaya ikat inti. Gaya gravitasi menyebabkan gaya tarik-menarik antarmassa nukleon, yaitu proton dengan proton, proton dengan neutron, atau neutron dengan neutron, sedangkan gaya elektrostatis menyebabkan gaya tolak-menolak antara muatan protondan proton. Gaya ikat inti lebih besar dibandingkan gaya gravitasi dan gaya elektrostatis.
Gaya ikat inti bekerja antara proton dengan proton, proton dengan neutron, atau neutron dengan neutron. Gaya ikat inti bekerja pada jarak yang sangat dekat sampai dengan jarak pada diameter inti atom (10-15 m).
Energi Ikat Inti Atom
Hubungan antara massa inti atom dengan energi ikat intidapat dijelaskan dengan teori yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang menyatakan hubungan antara massa dan energi yang dinyatakan dalam persamaan E = mc2. Di mana E adalah energi yang timbul apabila sejumlah m(massa) benda berubah menjadi energi dan c adalah cepat rambat gelombang cahaya.
Dari hasil pengukuran massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon pada inti atom tersebut, penyusutan/pengurangan massa ini disebut defek massa. Besarnya penyusutan massa inti akan berubah menjadi energi ikat inti yang menyebabkan nukleon dapat bersatu dalam inti atom. Besarnya energi ikat inti dapat diketahui jika besarnya defek massa inti diketahui. Besarnya defek massa dinyatakan dengan selisih jumlah massa seluruh nukleon (massa proton dan neutron) dengan massa inti yang terbentuk yang dapat dinyatakan dalam persamaan :
Δm = ( Zmp + (A – Z) mn ) – mint i
dengan :
Δm = defek massa
mp = massa proton
mn = massa neutron
Z = jumlah proton dalam inti atom
(A – Z) = jumlah neutron pada inti atom
Menurut hasil pengukuran yang teliti jika massa 1 sma berubah menjadi energi setara dengan energi sebesar 931 MeV (Mega elektron volt) atau 1 sma = 931 MeV, sehingga besarnya energi ikat inti dapat dinyatakan :
ΔE = Δm * 931 MeV
dengan :
Δm = defek massa
ΔE = energi ikat inti
Apakah energi ikat inti selalu dapat menggambarkan tingkat kestabilan inti atom? Ternyata tidak selalu. Jika inti memiliki jumlah nukleon yang banyak energi ikatnya juga besar. Namum belum tentu inti tersebut stabil. Pada umumnya inti atom yang mempunyai jumlah neutron lebih banyak mempunyai tingkat kestabilan inti yang lebih rendah. Ada besaran yang mempunyai korelasi / hubungan dengan tingkat kestabilan inti yang disebut tingkat energi ikat per nukleon yaitu energi ikat inti dibagi dengan jumlah nukleon pada inti tersebut yang dinyatakan dalam persamaan :
dengan A menyatakan nomor massa.
Grafik hubungan antara energi ikat per nukleon dengan nomor atom
Gambar diatas memperlihatkan grafik energi ikat per nukleon terhadap banyaknya nukleon dalam berbagai inti atomik. Pada grafik itu energi ikat terbesar adalah 8,8 MeV yaitu pada inti atom besi (26 Fe56). Lebih besar energi ikat pernukleonnya, maka lebih mantap inti atom itu.